Bohok Atau Budi ? Menakar Atmosfir Politik di Musporov KONI Jambi 2025


Catatan Kaki Musporov KONI Jambi 2025

Oleh: Asenk Lee Saragih

Musyawarah Olahraga Provinsi (Musporov) KONI Jambi Deadlock. Kalimat yang ditegaskan Kepala Bidang Organisasi KONI Pusat, Mayjen TNI (Purn) Eko Budi Supryanto tadi malam menangkan ketegangan pelaksanaan Musporov KONI Jambi yang berlangsung panas di Gran Hotal Abadi Jambi, Rabu malam (14/5/2025). Kata Deadlock membuat pendukung  Hasan Mabruri alias Bohok gembira dan membuka jalan untuk mengatur strategi untuk mengalahkan Budi Setiawan pada pemilihan ketua umum KONI Provinsi Jambi, yang prosesnya diambil alih Koni Pusat.

Atmosfir politik pada pelaksanaan Musporov KONI Jambi sangat kental. Pasalnya kepentingan partai politik tentunya tak terbendung dari organisasi olahraga ini. Perebutan ketua umum juga menjadi ajang adu gengsi kader partai. Dua kader partai politik yang maju sebagai calon ketua umum yakni Hasan Mabruri alias Bohok dan Budi Setiawan.

Bohok merupakan kader PAN dan Pemilu 2024 lalu maju sebagai caleg DPRD Provinsi Jambi Dapil Kota Jambi namun kalah. Dia sudah beberapa kali maju sebagai caleg, namun selalu gagal. Bahkan Bohok sangat populer sebagai tim sukses pemilihan kepala daerah, seperti Timsen HBA dan Al haris saat maju Pemilihan Gubernur Jambi. 

Nama Bohok yang juga mantan Jurnalis ini, sangat dekat dengan penguasa Gubernur Jambi H Al Haris. "Cawe-cawe" Al Haris lewat belakang layar juga ditengarai ikut untuk memperjuangkan Bohok lolos sebagai Ketua Umum KONI Provinsi Jambi Periode 2025-2029. 


Kedekatan Bohok kepada Gubernur Jambi dan barisan tim sukses Al Haris saat Pilkada Gubernur Jambi 2024 lalu, banyak juga yang menduduki kepengurusan KONI kabupaten/kota dan provinsi, juga pengurus cabang olahraga. Kekuatan Bohok untuk menuju ketua umum KONI Provinsi Jambi sangat terbuka lebar dengan adanya Deadlock.

Para "tim sukses"Bohok masih memiliki lobi-lobi hingga pada akhirnya dukungan berubah arah, yang tadinya dukungan untuk Budi dan beralih ke Bohok. Atmosfir politik di Musporov KONI Jambi 2025 akan menjadi catatan "buruk" dunia organisasi olahraga di Provinsi Jambi.

Dukungan peserta Musporov KONI Jambi 2025 yang berjumlah 130 orang itu tak lagi dari nurani memajukan prestasi olahraga, namun sudah lebih kepada kepentingan suka dan tidak suka, atau ada "mahar" yang didapat saat memilih ketua umum. Semoga hal ini tidak terjadi, agar proses Musporov KONI Jambi 2025 tetap sejalan dengan ADRT. 

Kalau sosok Budi Setiawan tentu sudah memiliki pengalaman memimpin KONI Provinsi Jambi selama 5 tahun dan juga sebagai Ketua DPD I Partai Golkar Kota Jambi. Sementara Hasan Mabruri atau Bohok aktif sebagai Ketua Cabor PODSI Provinsi  Jambi dan juga kader muda PAN.   

Dua Versi Hasil Verifikasi

Munculnya kericuhan Musporov KONI Jambi 2025 pada Rabu, juga disinyalir akibat ada dua versi hasil verifikasi yang dilakukan Tim Penjaringan dan Penyaringan (TPP) calon ketua independen dan juga Tim TPP bentukan KONI Jambi.

Sebelumnya Ketua TPP Independen Aswan Hidayat mengatakan, berita acara ditandatangani oleh Ketua, Anggota Fadlin Hafizi, Aspihani, dan Wildan Murtadho. Bahwa hanya 2 bakal calon yang memenuhi syarat untuk maju. 

Mereka adalah Budi Setiawan dan Hasan Mabruri. Budi Setiawan mendapatkan 17 dukungan cabor dan 5 KONI kabupaten/kota. Hasan Mabruri mendapatkan 22 dukungan cabor dan 3 KONI kabupaten/kota. Sedangkan Mat Sanusi hanya dapat 11 dukungan cabor dan 1 dukungan KONI kabupaten/kota. Sehingga hanya 2 bakal calon yang dinyatakan memenuhi syarat untuk maju sebagai calon.

Sementara Tim Validasi bentukan KONI Provinsi Jambi hanya meloloskan Budi Setiawan sebagai calon ketua umum. Sedangkan Bohok dan Mat Sanusi disebut tak memenuhi syarat. Proses verifikasi calon ketua umum berlangsung terbuka. Dari hasil verifikasi yang dilakukan Sabtu (10/5/2025), hanya satu nama yang dinyatakan memenuhi syarat, Budi Setiawan.

KONI provinsi Jambi membentuk tim validasi dan verifikasi setelah  belum berhasil mencapai kesepakatan, terkait verifikasi berkas bakal calon ketua KONI Jambi untuk periode 2025-2029.

Dua orang tim validasi dan verifikasi yang ditunjuk KONI Provinsi Jambi yakni Sekretaris KONI Jambi H Mumtaz Mona dan Anggota KONI Provinsi Jambi, Irawadi Kopli. Tim validasi langsung bekerja pada Sabtu sore (10/5/2025) melakukan validasi dan verikasi secara terbuka di kantor KONI Provinsi Jambi. Terbuka di hadapan awak media.

Ini dilakukan KONI Provinsi Jambi untuk mengambil langkah tegas. Sesuai mekanisme dan pedoman yang dibuat TPP, kewenangan selanjutnya diserahkan KONI Provinsi Jambi.

Budi Setiawan mengantongi dukungan dari 5 KONI kabupaten/kota, yakni KONI Kota Jambi, Batanghari, Sarolangun, Tanjab Barat, dan Tanjab Timur. Selain itu, Budi Setiawan juga meraih dukungan dari 17 cabang olahraga (cabor), yang menjadi syarat minimal pencalonan.

Apakah Bohok Terpilih?  

Pada Musporov KONI Jambi 2025, Ketua Cabor PODSI Provinsi  Jambi, Hasan Mabruri alias Bohok mampukah melanjutkan estafet kepemimpinan  Budi Setiawan sebagai Ketua Umum KONI Provinsi Jambi. Mengingat cawe-cawe Adri SH kepada Bohok, peluang Bohok terpilih bakal terbuka lebar. Kepiawaian Adri SH dalam lobi-lobi tak diragukan lagi. 

Nama Bohok menjadi lawan kuat Budi Setiawan (Incumbent Ketua KONI) dalam Musprov Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Jambi. 

Bohok kepada wartawan, scera tegas menyatakan kesiapan dan kesediaannya. Dia percaya diri maju dalam Musprov KONI Jambi 2025. Soal pilihan, Bohok menyerahkan kepada anggota komite pemilik suara, prinsipnya ini bukan kompetisi personal, tapi pertarungan gagasan, komitmen dan integritas untuk kemajuan olahraga Jambi di masa mendatang.

Bohok yang juga politisi muda PAN ini juga mengaku akan menjalani dan menghadapi Musprov KONI Jambi dengan penuh tanggung jawab dan menjunjung tinggi sportifitas. Dia juga mengaku melakukan komunikasi dengan berbagai pihak, Pemprov, Pemkab, KONI Kabupaten/kota, Pimpinan Cabor dan unsur lainnya. Bila nanti amanah itu diembankan, itu menjadi tanggung jawab untuk mempersembahkan yang terbaik untuk olahraga Jambi.

Soal dukungan, Bohok yang juga Kader ANSOR ini mengaku saat ini terus menjalin komunikasi intens. Dirinya terus bangun komunikasi, dengan harapan komunikasi itu akan menjadi energi untuk kebersamaan yang harmonis dalam mengurus olahraga Provinsi Jambi kedepan.

Apakah Bohon atau Budi yang akan dipilih? atau tidak keduanya mengambil jalan "damai"dengan majunya kader tokoh olahraga Jambi lainnya  yang tak terbelenggu "politik" atau kepentingan penguasa untuk kemajuan prestasi olaharaga Provinsi Jambi dan kesejahteraan para atlet, pelatih olahraga di Provinsi Jambi. Semoga. (Penulis Adalah Pecinta Olahraga)

BERITA LAINNYA

Posting Komentar

0 Komentar