“Prioritas kami untuk RSUD Abdul Manap adalah perbaikan infrastruktur ruang layanan. Tahun ini dilakukan kajiannya, tahun depan pelaksanaannya. Prinsipnya fokus, karena ke depan akan ada layanan satu kelas BPJS, sehingga membutuhkan perbaikan menyeluruh,” ujar mantan Wakil Wali Kota Jambi periode tahun 2018-2023, Senin (18/8/2025).
Mantan Direktur RSUD Abdul Manap ini menambahkan, dukungan DPRD Kota Jambi akan memperkuat langkah pemerintah dalam membenahi rumah sakit tersebut. “Apalagi DPRD sudah mendukung, jadi tinggal mengalokasikan anggaran saja,” tambah suami Dr dr Hj Nadiyah Maulana, Sp.OG.
Sebelumnya, Ketua DPRD Kota Jambi, Kemas Faried Alfarelly, menyoroti kondisi RSUD Abdul Manap yang dinilai memprihatinkan. Menurutnya, sekitar 50 persen ruang rawat inap tidak dapat digunakan akibat kerusakan fasilitas. “Kondisinya memprihatinkan, sehingga perlu rehab total, bukan sekadar perbaikan kecil,” tegas politisi Partai Golkar ini.
Sebagai bentuk dukungan, DPRD telah mengalokasikan anggaran dalam Perubahan APBD 2025 untuk mendukung perencanaan ulang rumah sakit tersebut. Langkah ini juga dimaksudkan untuk memastikan pelayanan masyarakat tetap berjalan serta menjaga kerja sama dengan BPJS Kesehatan.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Jambi, Fahmi, turut mengakui bahwa RSUD Abdul Manap masih menghadapi masalah keuangan. Meski sudah berstatus Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), rumah sakit hanya mampu meraih pendapatan sekitar Rp 30 miliar dari target Rp 40 miliar per tahun. Kekurangan tersebut masih ditambal dari APBD Kota Jambi,” katanya. (J24/Red).
0 Komentar