Jambi, J24 - Harga ayam ras di sejumlah pasar tradisional Kota Jambi mengalami kenaikan hingga mencapai Rp40 ribu per kilogram. Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jambi menyebut lonjakan tersebut salah satunya dipengaruhi oleh tingginya kebutuhan bahan baku ayam untuk program Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jambi, Johansyah, menjelaskan bahwa operasional dapur SPPG yang terus bertambah membuat permintaan ayam meningkat signifikan. Saat ini terdapat 71 dapur SPPG yang beroperasi di berbagai wilayah.
“Satu dapur SPPG membutuhkan sekitar 280 kilogram ayam per hari. Jika dikalkulasi dengan jumlah dapur yang ada sekarang, kebutuhan per bulannya bisa mencapai 596,4 ton ayam,” ujar Johansyah.
Ia menegaskan bahwa data tersebut telah melalui proses analisis bersama Badan Pusat Statistik (BPS) sejak jumlah dapur SPPG masih berada pada angka 57 unit. “Saat itu saja kebutuhan ayam sudah mencapai 6,8 persen dari total persediaan bulanan. Dengan jumlah dapur yang bertambah, kebutuhan tentu ikut meningkat,” katanya.
Johansyah juga mengimbau para vendor penyedia bahan baku untuk SPPG agar tidak mengambil pasokan ayam dari pasar tradisional, karena hal itu berpotensi mengurangi stok yang tersedia bagi masyarakat umum.
“Kami berharap vendor bekerja sama langsung dengan peternak lokal. Jika mereka mengambil dari pasar, otomatis stok untuk masyarakat berkurang. Ini yang perlu kami jaga,” ujarnya.
Pemerintah Provinsi Jambi berencana memanggil seluruh vendor pemasok SPPG dalam waktu dekat. Pertemuan yang direncanakan dipimpin oleh Sekretaris Daerah (Sekda) tersebut akan membahas skema pengadaan bahan pangan yang tidak menimbulkan dampak negatif bagi pasar.
Berdasarkan data sementara Dinas Ketahanan Pangan, stok ayam bulanan di Provinsi Jambi berada pada kisaran 7.038 ton. Dengan kebutuhan dapur SPPG yang sudah mencapai 596,4 ton per bulan, terdapat potensi penyerapan hingga 84 persen dari kapasitas ketersediaan ayam jika jumlah dapur SPPG terus meningkat.(J24-Red)

0Komentar