Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Jambi, dr Rini Kartika, mengatakan bahwa kasus DBD cenderung meningkat saat musim hujan dan menjadi pola yang berulang setiap tahun. Ia menegaskan bahwa kondisi saat ini belum dikategorikan sebagai wabah, karena jumlah kasusnya masih sebanding dengan tahun sebelumnya.
“Untuk Kota Jambi, sampai saat ini selama tahun 2025, kasus DBD mencapai 325 dengan empat kematian. Dibandingkan tahun lalu yang mencapai 600 kasus, tahun ini dalam setengah tahun sudah 300 kasus. Kalau disebut wabah, tidak juga karena posisinya relatif sama dengan tahun sebelumnya,” kata Rini, Senin (14/7/2025).
Dinkes Kota Jambi mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam upaya Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), yang dinilai sebagai kunci utama dalam menekan angka penyebaran DBD. Rini menegaskan bahwa upaya fogging tidak akan efektif jika tidak dibarengi dengan kesadaran warga dalam menjaga kebersihan lingkungan.
Beberapa langkah konkret yang dianjurkan antara lain membersihkan tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk seperti ban bekas, botol plastik, dan wadah penampung air, serta pemberian larvasida (abate) yang dibagikan gratis. Fogging dilakukan di lingkungan yang ditemukan minimal tiga kasus DBD atau adanya jentik nyamuk di sekitar lokasi.
Kawasan Perumahan Permata Land, RT.11, Kelurahan Bagan Pete, Kecamatan Alam Barajo menjadi salah satu titik perhatian penanganan DBD karena ditemukan lima kasus, termasuk seorang bayi berusia delapan bulan.
Fogging telah dilakukan pada Kamis lalu, namun Rini menyebut upaya pengasapan tidak cukup menyelesaikan persoalan jika lingkungan warga tetap menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk Aedes aegypti.
Di Perumahan Permata Land sekarang ada tiga kasus, sebelumnya kan ada dua kasus, berarti lima kasus. Kalau daerahnya kasusnya banyak seperti itu, bisa jadi di sana memang ada tempat perindukan nyamuknya. Itu sudah dipoging, tapi kan enggak selesai,” ujarnya.
Dinkes kembali mengimbau agar warga dan pengurus RT aktif melakukan kerja bakti dan gotong royong membersihkan lingkungan sekitar. Tempat-tempat yang berpotensi menjadi genangan air seperti ban bekas, botol, kaleng, hingga talang air yang tersumbat harus segera dibersihkan.
Dengan meningkatnya kasus DBD, warga juga diminta waspada terhadap gejala awal seperti demam tinggi, nyeri otot dan sendi, munculnya bintik merah pada kulit, serta perdarahan ringan. Masyarakat diminta segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat jika mengalami gejala tersebut. (J24/Red).
0 Komentar