Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Berita Warga Sungaipenuh Diintimidasi Ternyata Hoax, Ini Kata Ninik Mamak Rio Jayo

Ninik Mamak Rio Jayo.

Sungaipenuh, J24 -
Menjelang Pilwako tanggal 27 November mendatang suhu politik di Kota Sungaipenuh mulai memanas. Tidak sedikit isu-isu hoax di hembuskan oleh orang-orang tak bertanggung jawab, dengan tunjuan untuk menjatuhkan kandidat yang dianggap lawan.

Terbaru isu intimidasi warga Sungaipenuh yang dihembuskan lawan politik petahana yang katanya di lakukan oleh tim  Ahmadi-Ferry setempat. Menanggapi hal itu ninik mamak Rio Jayo Depati Afrianto angkat bicara

Depati Afrianto  saat dimintai tanggapannya tentang intimidasi warga Sungaipenuh itu menjelaskan bahwa warga Sungaipenuh itu  bukan diintimidasi tapi dinasehati  sesuai tupoksi dirinya sebagai ninik mamak untuk membina dan menasehati apabila ada anak betino dan anak jantan dalam wilayah adat Rio Jayo melakukan kesalahan maupun tindakan yang kurang etis maupun kurang sopan dalam kehidupan sehari hari di tengah masyarakat.

"Kami sebagai ninik mamak tugas kami membina dan menasehati warga dalam wilayah adat Rio Jayo apabila ada warga yang berbuat tidak baik atau kurang memiliki sopan santun. Kami bukan mengintimidasi tapi menasehati warga kami yang sekiranya berlaku salah dan tidak sopan, kami tim siapa-siapa tapi kami bertindak atas nama ninik mamak," katanya.

Lebih lanjut Depati Afrianto menceritakan dirinya berkunjung ke rumah yang ditunggu orang tua dari orang tua Ulfa, yaitu ibu Yessi dan pak Dedi, terkait  Ulfa anaknya yang mengeluarkan kata yang kurang santun divideo kampanye AZ-FER yang Ulfa posting di facebook. 

Kebetulan Ulfa nya tidak ada di rumah,  jadi kami berpesan  terhadap orang tuanya supaya anaknya yang bernama Ulfa bersikap sopan santun terhadap siapapun. Kedatangan kami atas nama ninik mamak, bukan atas nama tim sipapun dan ibunya malah berterima kasih telah mengingatkan anaknya, jadi kami tidak mengusir seperti di pemberitaan media itu.

Masih kata Depati Afrianto,  setalah kami pulang ibunya melapor ke posko induk tim lain, disitu di terima anggota tim lain. Salanjutnya orang tua Ulfa do damping tim melapor ke porles Kerinci bahwa dirinya beserta keluarga di intimidasi orang sungai penuh yang menjadi tim AZ-FER,  begitu kronologisnya. Kami ninik mamak siap di ketemukan dengan orang tua Ulfa untuk klarifikasi kebenaran kronologis kejadian, supaya tidak simpang siur," jelas Depati Afrianto

Depati Afrianto menambahkan, bahwa kami Sungaipenuh mengedapankan sopan santun. Terbukti di wilayah kami Sungaipenuh tidak ada satupun pengrusakan baliho calon kandidat, itu membuktikan kami Sungaipenuh mengedepankan etika sopan santun,"tambah Depati Afrianto.

Sumber lain mengatakan setelah sampai di pores laporan tidak di terima,  karena permasalahan pilkada. Pihat polres menyarankan supaya melapor ke Bawaslu, karena pelanggaran kampanye masuk ranah bawaslu

"Sampai di polres laporan tidak diterima, karena polres beranggapan itu pelanggaran pemilu, maka pihak polres menyarankan lapor ke bawaslu. Setelah itu mau pulang malu, minta diantar pihak kepolisian  dan sampai rumah tidak ada melapor ke bawaslu," ungkap sumber. ( J24-Heru)

Berita Lainnya

Posting Komentar

0 Komentar