![]() |
BPJN Jambi Lakukan Pemeliharaan Jalan Nasional, Dukung Konektivitas Antar wilayah di Provinsi Jambi. |
Jambi, J24 – Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Jambi menegaskan komitmennya untuk mempercepat pembangunan infrastruktur jalan di seluruh wilayah Provinsi Jambi. Tahun 2025, lembaga di bawah Kementerian PUPR itu melaksanakan 10 proyek jalan strategis melalui Program Instruksi Presiden Jalan Daerah (IJD) dengan total nilai Rp246,9 miliar.
Proyek tersebut tersebar di lima wilayah, yakni Batanghari, Merangin, Sarolangun, Kerinci, dan Kota Sungai Penuh.
Dalam perbincangan wartawan dengan Kepala BPJN Jambi, Dedy Hariadi, menjelaskan bahwa pembangunan ini tidak hanya berorientasi pada peningkatan kualitas fisik jalan, tetapi juga pada dampak ekonomi dan sosial yang langsung dirasakan masyarakat.
“Kami tidak hanya membangun jalan, tapi membangun konektivitas yang menopang ekonomi masyarakat. Setiap kilometer yang diperbaiki berarti membuka jalan bagi peluang baru,” ujar Dedy baru-baru ini.
Tahapan Proyek dan Fokus Prioritas
Dedy menjelaskan, proyek IJD 2025 terbagi dalam dua tahap. Tahap pertama mencakup tujuh paket fisik dan empat paket pengawasan dengan nilai Rp194,9 miliar. Sementara tahap kedua meliputi tiga paket fisik dan satu paket pengawasan senilai Rp51,9 miliar.
“Fokus kami ada pada ruas-ruas yang menopang distribusi hasil pertanian, perkebunan, dan energi. Ruas ini akan membuka akses menuju kawasan produktif dan pasar utama di Provinsi Jambi,” katanya.
Salah satu proyek utama yang tengah berjalan adalah peningkatan Jalan Rantau Kapas Mudo – Pasar Terusan di Kabupaten Batanghari, jalur vital yang menjadi nadi pergerakan hasil pangan dan perkebunan rakyat.
Selain itu, Kabupaten Sarolangun menjadi daerah dengan tiga proyek sekaligus karena posisinya yang strategis sebagai simpul penghubung antar kabupaten dan provinsi tetangga.
Skema “Crash Program” dan Pelibatan Warga Lokal
Untuk mempercepat realisasi proyek, BPJN Jambi menerapkan skema kontrak singkat (crash program) dengan durasi pelaksanaan antara dua hingga empat bulan per paket.
“Dengan skema ini, pekerjaan bisa selesai lebih cepat tanpa mengorbankan kualitas. Kami juga memprioritaskan tenaga kerja lokal agar manfaat ekonominya langsung dirasakan masyarakat,” jelas Dedy.
Selain itu, BPJN Jambi menerapkan pengawasan berlapis, mulai dari monitoring harian di lapangan, evaluasi mingguan bersama kontraktor dan konsultan pengawas, hingga koordinasi aktif dengan pemerintah daerah.
“Langkah ini kami ambil untuk memastikan proyek berjalan tepat waktu, tepat mutu, dan tepat manfaat,” tambahnya.
Daftar Proyek Strategis IJD 2025
Berdasarkan data BPJN Jambi, berikut sejumlah proyek strategis yang akan direalisasikan tahun 2025:
1. Kabupaten Batanghari
Peningkatan Jalan Rantau Kapas Mudo – Pasar Terusan
Rehabilitasi Ruas Jalan Bulian – Simpang Kilangan
2. Kabupaten Merangin
Peningkatan Ruas Jalan Sungai Manau – Tanjung Berugo
3. Kabupaten Sarolangun
Peningkatan Ruas Jalan Sungai Rotan – Lubuk Bedorong
Peningkatan Jalan Tanjung – Pulau Aro
Rehabilitasi Ruas Jalan Lidung – Pauh
4. Kota Sungai Penuh
Peningkatan Jalan Koto Lebuh Tinggi – Kumun
Peningkatan Ruas Jalan Sungai Penuh – Kersik Tuo
5. Kabupaten Kerinci
Peningkatan Jalan Air Hangat – Lempur
Peningkatan Ruas Jalan Koto Baru – Danau Kerinci
Menopang Ekonomi Daerah dan Mengurangi Ketimpangan
Menurut Dedy, pembangunan jalan yang berkualitas bukan hanya soal estetika atau panjang ruas, tetapi tentang efisiensi logistik dan penguatan ekonomi daerah.
“Jambi punya potensi besar di sektor perkebunan, pertanian, dan energi. Jalan yang baik menurunkan biaya distribusi dan mempercepat pergerakan barang. Itu berarti peningkatan daya saing komoditas unggulan seperti sawit, karet, dan kopi,” ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa pembangunan jalan membuka peluang ekonomi baru di desa-desa. “Masyarakat tidak lagi jadi penonton. Banyak yang terlibat langsung, baik sebagai pekerja proyek maupun pelaku usaha kecil di sekitar jalur yang dibuka,” ungkapnya.
Transparansi dan Akuntabilitas Publik
BPJN Jambi memastikan setiap proyek berjalan dengan prinsip transparansi dan akuntabilitas. “Setiap rupiah yang dibelanjakan harus bisa dipertanggungjawabkan, baik dari sisi mutu maupun keuangan. Kami ingin menjaga integritas pelaksanaan di lapangan,” tegas Dedy.
BPJN juga membuka ruang bagi masyarakat untuk ikut mengawasi progres proyek. Audit teknis dan evaluasi internal dilakukan secara berkala guna memastikan penggunaan dana sesuai peruntukan.
“Jambi Mantap”: Jalan Sebagai Arah Pembangunan
Program IJD 2025 disebut Dedy sebagai bukti nyata sinergi antara visi nasional dan kebutuhan lokal. “Visi ‘Jambi Mantap’ bukan sekadar slogan. Infrastruktur mantap, ekonomi rakyat mantap, dan kesejahteraan masyarakat pun harus mantap,” katanya.
Terpisah, Akademisi UIN STS Jambi, Yulfi Alfikri Noer, S.IP., M.AP., menilai program BPJN Jambi ini mencerminkan pembangunan yang berpihak pada rakyat.
“Jalan bukan hanya aspal dan beton. Ia adalah simbol kehadiran negara. Ketika jalan dibangun dengan kesadaran sosial, ia akan membuka ruang ekonomi baru dan memperkuat kohesi wilayah,” ujar Yulfi.
Pembangunan jalan di Provinsi Jambi kini bukan sekadar proyek fisik, tetapi juga langkah strategis menuju pemerataan, konektivitas, dan kesejahteraan. Setiap ruas jalan yang dibuka menjadi penghubung antara potensi dan kesempatan—antara masyarakat dan harapan.(J24-AsenkLeeSaragih)

0Komentar