Dosen Wanita Ditemukan Tewas di Muara Bungo. (IST)

Bungo, J24 – Warga Dusun Sungai Mengkuang, Kecamatan Rimbo Tengah, Kabupaten Bungo, diguncang kabar memilukan. Seorang dosen wanita berinisial E ditemukan tewas mengenaskan di rumahnya di Perumahan Al-Kausar 7, kawasan Arena Eks MTQ Baru, Muara Bungo, Sabtu (1/11/2025).

Korban pertama kali ditemukan oleh rekan kerjanya yang curiga karena korban tak kunjung merespons panggilan. Saat pintu rumah dibuka, tubuh korban sudah terbujur kaku di kamar tidur, dengan kondisi yang membuat siapa pun yang melihatnya tak sanggup menahan pilu. Ketua Lingkungan Al-Kausar 7–8, Madin Maulana, membenarkan peristiwa tersebut.

“Benar, telah ditemukan sesosok mayat wanita berinisial E yang merupakan seorang dosen. Saat ini pihak kepolisian sudah berada di lokasi untuk melakukan olah TKP,” ujarnya.

Polisi dari Polsek Kota Muara Bungo dan Tim Inafis Polres Bungo segera turun ke lokasi, namun masyarakat kini menuntut tindakan cepat dan tegas, pelaku harus segera diburu dan ditangkap!

Hasil Visum: Ada Luka Kekerasan dan Dugaan Pelecehan Seksual

Kasus ini berubah dari sekadar temuan mayat menjadi dugaan pembunuhan sadis setelah hasil pemeriksaan medis keluar. Dokter Sepriyedi, yang melakukan visum, mengungkap fakta mencengangkan.

“Kami menemukan lebam di wajah, luka di kepala, dan lebam di kedua bahu korban. Terdapat pula lubang pada leher yang diduga akibat benda tumpul atau tajam,” jelasnya.

Yang lebih mengejutkan, tim medis juga menemukan jejak sperma di organ intim korban, mengindikasikan kuat bahwa korban mengalami pelecehan seksual sebelum dibunuh.

Dari hasil pemeriksaan, korban diperkirakan meninggal sekitar 12 jam sebelum ditemukan. Darah hitam yang keluar dari mulut menandakan proses pembusukan awal, memperkuat dugaan korban meninggal secara tidak wajar.

Warga Geram, Desak Polisi Bergerak Cepat

Peristiwa ini memicu kemarahan dan keprihatinan warga. Sosok korban dikenal sebagai wanita baik dan pendidik yang ramah. Warga menilai kejahatan sekeji ini tak boleh dibiarkan berlarut-larut tanpa kejelasan.

“Kami minta polisi jangan hanya olah TKP, tapi segera tangkap pelakunya. Ini nyawa manusia, apalagi seorang dosen yang seharusnya dihormati,” ujar salah satu warga di lokasi kejadian.

Kepolisian Polres Bungo telah mengamankan sejumlah barang bukti, termasuk pakaian korban dan hasil laboratorium forensik, untuk menelusuri pelaku. Namun publik menanti langkah nyata, pengungkapan cepat dan penegakan hukum tanpa kompromi.

Tragedi ini menjadi cermin buram kekerasan terhadap perempuan yang masih marak terjadi. Publik menuntut agar kepolisian menempatkan kasus ini sebagai prioritas utama, karena setiap jam yang terlewat berarti memberi waktu bagi pelaku untuk melarikan diri.

Kasus pembunuhan dosen E bukan sekadar perkara kriminal, tetapi ujian moral bagi aparat penegak hukum, apakah keadilan masih tegak di negeri ini, atau dibiarkan roboh di tengah sunyi jeritan korban yang tak bisa lagi bersuara.

Polisi harus segera bertindak. Tangkap pelaku. Hukum seberat-beratnya. Keadilan untuk korban, bukan sekadar janji.(J24-Tim)