Info Terkini

10/recent/ticker-posts

TNI Bangun Kampung Terpadu Selamatkan Suku Anak Dalam di Jambi


TNI Bangun Kampung Terpadu Selamatkan Suku Anak Dalam di Jambi
Komandan Komando Pendidikan dan Latihan (Kodiklat) TI AD, Mayjen TNI AM Putranto (jongkok dua dari kiri) bersama Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Jambi, Fachrori Umar (berdiri tiga dari kiri) dan Pangdam II Sriwijaya, Mayjen TNI Irawan (jongkok kanan) ketika meninjau pembangunan kawasan terpadu SAD di Desa Lubukjering, Kecamatan Air Hitam, Sarolangun, Jambi, Selasa, 31 Juli 2018. ( Foto: Suara Pembaruan/Radesman Saragih )
Jambi - Pola kehidupan mengembara di hutan (nomaden) menjadi salah satu penyebab terancamnya kehidupan komunitas adat terpencil, Suku Anak Dalam (SAD) di Provinsi Jambi. Kelompok SAD di Jambi yang masih hidup nomaden di hutan belakangan semakin tersingkir dari habitat mereka. Hal ini dikarenakan semakin banyaknya hutan beralih menjadi perkebunan kelapa sawit dan hutan tanaman industri (HTI).
Hutan Jambi yang semakin menipis tidak bisa lagi menopang kehidupan SAD sebagai sumber makanan dan tempat tinggal. Kehancuran hutan tersebut membuat warga SAD kian banyak yang hidup terlunta-lunta di kawasan perkebunan dan di jalan lintas Sumatera (Jalinsum).
Untuk menyelamatkan SAD di Jambi, dibutuhkan kawasan atau perkampungan terpadu, yakni suatu permukiman menetap yang dilengkapi dengan ketersediaan perumahan layak huni, areal pertanian sebagai sumber penghidupan dan sarana – prasarana umum.
Kebutuhan untuk pemberdayaan SAD tersebut kini telah dibangun di Desa Lubukjering, Kecamatan Air Hitam Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi. Kawasan terpadu SAD yang memiliki luas sekitar 10 hektare tersebut dibangun oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sarolangun bekerja sama dengan TNI sejak April lalu. Pembangunan kawasan terpadu tersebut untuk tahap pertama siap menampung 70 kepala keluarga (K) warga SAD yang selama ini mengembara di kawasan Taman Nasional Bukit Duabelas (TNBD).
Sekitar Rp 9 miliar dana pembangunan kawasan terpadu SAD di Sarolangun tersebut disediakan Pemkab Sarolangun. Sedangkan pengerjaan kawasan terpadi itu dilakukan TNI (Komando Distrik Militer (Kodim) 0420/Sarolangun Bangko (Sarko) dan Batalyon Zipur 2/Sarolangun dan Batalyan 142/Kasang Jaya Jambi.
“Proses pembangunan kawasan terpadu SAD sampai saat ini telah mencapai 45-50 persen. Kami berharap warga SAD jangan di Sarolangun tidak terlalu khawatir karena pembangunan kawasan terpadu SAD ini akan tetap berlanjut dan diharapkan rampung tahun ini,” Komandan Komando Pendidikan dan Latihan (Kodiklat) TI AD, Mayjen TNI AM Putranto ketika meninjau pembangunan kawasan terpadu SAD di Desa Lubukjering, Kecamatan Air Hitam, Sarolangun, Jambi, Selasa (31/7/2018).
Turut dalam peninjauan tersebut Pangdam II Sriwijaya, Mayjen TNI Irawan, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Jambi, Fachrori Umar dan Bupati Sarolangun, Cek Endra.
Putranto mengatakan, Pangdam II Sriwijaya akan mempercepat pembangunan kawasan terpadu tersebut. Anak-anak SAD pun sudah bisa langsung bersekolah di sekolah yang dibangun di kawasan terpadu SAD tersebut.
Dikatakan, TNI juga akan memantau potensi anak-anak SAD di kawasan terpadu tersebut untuk direkrut menjadi anggota TNI. Saat ini telah ada empat orang anak SAD menjadi TNI. Seorang di antaranya terpilih menjadi pasukan elite dan bergabung dengan Kostrad.
“Mereka telah membuktikan, bahwa masyarakat SAD mampu melakukan suatu yang terbaik bagi wilayahnya, Jadi warga SAD harus meningkatkan rasa percaya diri dan jangan merasa minder,” katanya.

Berita Lainnya

Posting Komentar

0 Komentar