Sungaipenuh,J24 - Pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) di Kota Sungaipenuh terus menjadi sorotan. Sejak dibangun pada 2022 di 16 desa dan 5 kecamatan, keberadaannya dinilai belum optimal dalam operasional.
Kondisi ini pun memicu aksi unjuk rasa dari LSM Peduli Alam Sakti (PEDAS) serta beberapa perwakilan kepala desa di depan Kantor DPRD Kota Sungaipenuh.
Kita bukan menolak TPS3R nya, jadi yang kami bantahkan itu biaya oprasionalnya, biaya pengolahannya. Jadi selama dua tahun ini menguras dari dana anggaran desa kami, jadi kami tidak bisa membangun untuk kegiatan kegiatan yang lain, sudah terkuras untuk melaksanakan pengelolaan persampahan ini. Untuk tahun 2025 ini kami meminta dinas terkait melalui DPRD bisa mengalihkan ke Dinas Lingkungan Hidup.
Menanggapi hal itu, Kepala Desa Sumur Anyir, Jon Afriyanto, menegaskan bahwa TPS3R justru sangat bermanfaat bagi desanya. "Pembangunan TPS3R ini bagi kami sangat bermanfaat. Selain mengurangi sampah di desa, juga menambah pemasukan desa dari hasil pengolahan sampah," ujarnya.
Jon Afriyanto menjelaskan bahwa selama TPS3R beroperasi di Sumur Anyir, banyak sampah telah diolah menjadi pupuk, yang kemudian dijual kepada petani. Ia juga memastikan bahwa honor para pekerja dan buruh pengolahan sampah TPS3R sudah dianggarkan melalui dana desa dan diatur dalam peraturan wali kota (Perwako). "Anggaran tersebut tidak boleh dialihkan untuk keperluan lain," tegasnya.
Meski demikian, Jon Afriyanto mengungkapkan adanya kendala dalam pemasaran pupuk hasil pengolahan sampah. Saat ini, desa kekurangan tempat penampungan sebelum pupuk dijual ke petani. "Selama ini kami menjual ke daerah Kayu Aro, namun dengan keterbatasan tempat penampungan, kami berharap dinas terkait dapat mencarikan solusi agar pupuk bisa lebih mudah dipasarkan dan meningkatkan pendapatan desa," tuturnya.
Dengan demikian, Kepala Desa Sumur Anyir berharap bahwa TPS3R dapat terus beroperasi dan memberikan manfaat bagi masyarakat, serta meminta dukungan dari pemerintah kota untuk mengatasi kendala yang dihadapi, Pungkasnya. (J24-Heru)
0 Komentar