Jambi, J24 - Pemerintah Kota Jambi mulai merealisasikan Program Kartu Bahagia, salah satu program unggulan Wali Kota Jambi Dr dr H Maulana, MKM dan Wakil Wali Kota, Diza Hazra Aljosha, SE, MA. Program yang dirancang untuk membantu masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) ini kini mulai dirasakan manfaatnya oleh puluhan ribu warga.

Dikatakan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Jambi, A. Ridwan bahwa Program Kartu Bahagia yang notabe memberikan beasiswa kepada siswa-siswi yang orangtuanya tidak mampu memastikan bahwa program tersebut berjalan sesuai target dan terus diperluas cakupannya.

Program Kartu Bahagia ini bukan sekadar janji politik, tetapi sudah dijalankan secara nyata. Mulai dari jaminan kesehatan, bantuan pendidikan, hingga pelayanan sosial lainnya.

Tujuannya jelas: meringankan beban masyarakat dan mengurangi angka kemiskinan di Kota Jambi, ujar Ridwan, saat menyalurkan Bansos di Kelurahan Selamat, Rabu (5/11/2025).

Menurut Ridwan, salah satu komponen terbesar dari program ini adalah penambahan kuota iuran Jaminan Kesehatan Daerah untuk keluarga miskin, yang kini mencakup 49.212 jiwa dengan total anggaran mencapai Rp 5,9 miliar.

Dengan tambahan kuota ini, kita menuju target UHC 100 persen. Artinya, seluruh warga Jambi yang tidak mampu dipastikan memiliki jaminan kesehatan tanpa harus mengeluarkan biaya,” tegasnya.

Program layanan kesehatan gratis juga berjalan aktif. Berdasarkan data hingga 6 Oktober 2025, tercatat 57.970 warga sudah mengikuti cek kesehatan gratis, mulai dari balita hingga lansia.

“Angka ini menunjukkan antusias warga cukup tinggi. Pemerintah hadir bukan hanya saat warga sakit, tetapi juga untuk mencegah penyakit sejak dini,” jelas Ridwan.

Di sektor pendidikan, Pemerintah Kota Jambi juga menyalurkan beasiswa bagi 2.070 siswa SD dan SMP, dengan total anggaran sekitar Rp 3 miliar. Beasiswa ini bukan hanya untuk siswa berprestasi, tapi juga untuk siswa dari keluarga tidak mampu agar mereka tidak putus sekolah. Dari total itu, 1.071 siswa SD dan 999 siswa SMP telah menerima bantuan,” ungkap Ridwan.

Ia menambahkan bahwa sektor pendidikan adalah fondasi utama penanggulangan kemiskinan jangka panjang. “Kalau anak-anak dari keluarga miskin punya kesempatan sekolah yang layak, maka roda ekonomi keluarga di masa depan juga akan terangkat.”

Ridwan menjelaskan bahwa seluruh penerima manfaat Kartu Bahagia akan terdata dalam satu akun terintegrasi, sehingga bantuan tepat sasaran dan mudah dievaluasi. “Tidak ada lagi tumpang tindih bantuan. Satu keluarga, satu basis data, satu akses bantuan. Itulah keunggulan program ini,” ujarnya.

Sekda menegaskan, Pemkot Jambi akan terus memperluas penerima manfaat dan meningkatkan anggaran bertahap. Ia memastikan bahwa Wali Kota dan Wakil Wali Kota konsisten mengawal langsung program ini.

“Bapak Wali Kota Jambi dan Wakil Wali Kota menekankan, tidak boleh ada satu pun warga miskin yang tertinggal. Ini bukan sekadar slogan, tapi komitmen kerja,” tutup Sekretaris Daerah Kota Jambi A. Ridwan. (J24/Red).