Dalam sidaknya, Wali Kota Maulana mengatakan pihaknya memfokuskan pemantauan pada 3 lokasi strategis yang berpotensi menjadi pusat distribusi beras oplosan. "Hari ini kita fokus ke 3 tempat ya,” tutur Wali Kota Maulana.
Adapun 3 lokasi yang menjadi target pemantauan Pemerintah Kota Jambi adalah Gudang Abadi Makmur di Jalan Lingkar Selatan, belakang Bandara Sultan Thaha, lalu Fresh Sun di Jalan Lingkar Selatan, Kelurahan Paal Merah, serta Trona Mall di Jalan Jenderal Sudirman, Kelurahan Talang Jauh.
Sidak ini dilakukan menyusul temuan dari Satgas Pangan Provinsi Jambi yang memastikan adanya pengoplosan terhadap 8 merek beras premium yang beredar di pasaran.
Temuan ini didapat usai dilakukan uji laboratorium terhadap 8 sampel beras yang difasilitasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jambi melalui UPTD Balai Pengujian, Sertifikasi dan Mutu Barang.
Pengambilan sampel dilakukan pasca-sidak bersama Dirreskrimsus Polda Jambi pada Kamis, 17 Juli 2025 lalu, yang menemukan dugaan praktik pengoplosan beras.
Asisten II Setda Provinsi Jambi Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Johansyah, mengatakan 8 merek beras premium yang diuji adalah: Raja Ultima, Raja Platinum, Sania, Siip, Fortune, Dua Koki, Topi Koki dan Sentra Pulen (Alfamart).
“Hasil uji menunjukkan semua sampel tidak sesuai dengan standar mutu beras premium sebagaimana diatur dalam SNI 6128:2020 dan Peraturan Badan Pangan Nasional No. 2 Tahun 2023 tentang Persyaratan Mutu dan Label Beras,” jelasnya, Rabu (6/8/2025).
Meski tidak memenuhi standar mutu beras premium, Johansyah memastikan kedelapan merek tersebut tetap aman untuk dikonsumsi.
Adapun sejumlah lokasi ritel yang teridentifikasi menjual beras oplosan antara lain Fresh One, Jamtos, JPM dan gudang Alfamart di kawasan Paal 10 Kota Jambi. (J24/Red).
.jpg)
0 Komentar