Jambi, J24 - Kerusakan masif di dalam kawasan Hak Guna Usaha (HGU) PT Tebo Indah kini memasuki tahap yang mengkhawatirkan. Ratusan hektare lahan yang seharusnya menjadi area produktif justru berubah menjadi kawah-kawah raksasa bekas kerukan alat berat milik penambang emas ilegal (PETI). Kerusakan ini bukan lagi sekadar persoalan hukum, tetapi indikasi kuat adanya pembiaran yang sistematis.
Pantauan di lapangan menunjukkan aktivitas PETI berlangsung tanpa rasa takut, seolah kawasan itu bukan zona terlarang. Alat berat bekerja bebas, ponton-ponton dan mesin sedot berderu sepanjang hari, sementara perusahaan pemegang HGU hanya bisa melihat asetnya terkoyak.
Laporan demi laporan telah disampaikan PT Tebo Indah kepada aparat berwenang. Namun kenyataannya, PETI tidak berkurang, justru semakin meluas.
Pertanyaan besar pun muncul, bagaimana mungkin operasi ilegal berskala besar bisa hidup di kawasan HGU tanpa “penopang”?
Publik mulai mencium aroma kuat bahwa rantai PETI tidak berdiri sendiri. Ada jaringan yang menikmati keuntungan, sementara lingkungan dijadikan korban.
Ekologi Tebo di Ambang Bencana
Kerusakan akibat PETI di kawasan ini bukan skala kecil. Dampaknya sudah terlihat jelas, sungai tercemar limbah merkuri dan sianida. Tanah kehilangan struktur, rentan longsor.
Lubang-lubang raksasa dibiarkan menganga tanpa reklamasi. Satwa liar terusir, rantai ekosistem terputus. Areal perkebunan hancur, ekonomi daerah terancam.
Jika kerusakan ini terus dibiarkan, Tebo menghadapi ancaman bencana ekologis serius dalam 5–10 tahun ke depan. Warga Bertanya: Kenapa Pembinaan Perusahaan, Tapi Penambang Ilegal Dibiarkan?
Ironisnya, perusahaan-perusahaan resmi dan masyarakat patuh aturan justru sering menjadi sasaran pengawasan ketat. Sementara PETI, yang jelas-jelas melanggar hukum, bergerak bebas nyaris tanpa hambatan.
Seorang warga yang enggan disebutkan namanya mengaku bahwa suara masyarakat seperti tidak didengar:
“Kami yang tinggal di sekitar sini sudah lama resah. Sungai berubah warna, sawah kami tidak normal lagi. Tapi PETI tetap kerja. Siapa yang bisa kami percaya kalau laporan kami saja tidak pernah ditindak?”
Masyarakat mulai kehilangan kepercayaan pada penegakan hukum jika PETI terus merajalela seperti saat ini.
Saatnya Tindakan Nyata, Bukan Sekadar Rapat dan Seruan
Situasi di HGU PT Tebo Indah adalah bukti telanjang bahwa penindakan PETI di Tebo belum dilakukan dengan sungguh-sungguh. Jika aparat dan pemerintah daerah tidak segera bertindak tegas, kerusakan akan semakin dalam dan pemulihan menjadi mustahil.
Solusi mendesak yang harus dilakukan, operasi besar-besaran menertibkan PETI di dalam HGU, bukan sekadar razia simbolis. Usut tuntas aktor intelektual: siapa pemasok alat berat, siapa pembeli emas, siapa yang melindungi operasi.
Proses hukum tanpa kompromi terhadap pelaku yang merusak lingkungan. Pengamanan permanen di kawasan HGU yang rawan PETI. Restorasi lingkungan dengan dukungan pemerintah pusat.
%20(3).jpg)
%20(4).jpg)
%20(2).jpg)
%20(1).jpg)
0Komentar