Jambi, J24-Dua sosok calon Gubernur Jambi yang bertarung dipemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 27 November 2024, memiliki pulus minus dikalangan masyarakat Provinsi Jambi, khususnya etnis Batak. Sosok cagub Jambi yang lebih melekat dihati etnis Batak adalah Romi Haryanto. Sementara sosok Al Haris, meski sebagai patahana gubernur Jambi, jauh dipandang.
Kedekatan Romi Haryanto dikalangan etnis Batak, berawal dari gerekan "Hadiri Pesta Bona Taon" sejak tahun 2022 lalu. Pesta Bona Taon adalah sebuah ajang silaturahmi marga-marga Batak di awal tahun, dalam mensyukuri tahun baru.
Pesta Bona Taon ini adalah agenda tahunan komunitas marga-marga Batak di Provinsi Jambi, khususnya di Kota Jambi. Setidaknya ada sekitar 150 marga Batak yang memiliki organisasi sosial mengadakan "Pesta Bona Taon".
Gerekan "Hadiri Pesta Bona Taon" ini sudah dilakukan Romi Haryanto dan tim sejak awal tahun 2022 lalu. Hampir seluruh marga Batak yang mengundangnya, Romi Haryanto hadir, kalaupun tidak hadir setidaknya perwakilannya hadir menyampaikan pesan dari Romi Haryanto.
Kehadiran Romi Haryanto di "Pesta Bona Taon" ini membuat masyarakat etnis Batak di Provinsi Jambi, menempatkan Romi Haryanto dalam hatinya untuk dipilih sebagai calon Gubernur Jambi Periode 2024-2029.
Sementara, Al Haris, hanya Marga Toga Sinaga yang secara terbuka mendeklarasikan dukungan kepada Paslon Al Haris-Sani. Sedangkan untuk Paslon Romi-Haryanto-Sudirman sekitar 140 marga kumpulan Batak mendeklerasikan dukungan kepada Romi-Sudirman.
Meski jumlah etnis Suku Batak di Provinsi Jambi tahun 2024 ini tercatat 250.000 orang (BPS), namun angka tersebut cukup menentukan pemenang Pilgub Jambi 27 November 2024 mendatang. Jumlah etnis Batak di Kota Jambi cukup diperhitungkan.
Datar Pemilih Tetap (DPT) untuk Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jambi tahun 2024 dengan total 2.695.348 orang yang tersebar di 11 kabupaten/kota dan 6.394 TPS di Provinsi Jambi.
Kota Jambi mencatat jumlah pemilih terbanyak, yakni 457.351 orang, terdiri dari 224.882 laki-laki dan 232.469 perempuan di 943 TPS. Dapil Kota Jambi sangat menentukan pemenang Pilgub Jambi 27 November 2024 mendatang. Siapa bisa menguasai basis di Kota Jambi, dialah calon pemenang Pilgub Jambi 2024.
Sementara di Kota Sungaipenuh jumlah pemilih tetap sebanyak 72.734 pemilih dengan 35.885 laki-laki dan 36.849 perempuan di 156 TPS. Kabupaten Kerinci memiliki 198.343 pemilih tetap yang terdiri dari 98.237 laki-laki dan 100.106 perempuan dengan total 483 Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Kemudian Kabupaten Merangin mencatat jumlah pemilih sebanyak 279.863 orang, terdiri dari 141.399 laki-laki dan 138.464 perempuan yang tersebar di 634 TPS. Kabupaten Sarolangun memiliki 214.042 pemilih tetap, dengan 108.160 laki-laki dan 105.882 perempuan di 544 TPS.
Kemudian di Kabupaten Batanghari total 218.007 pemilih tetap, dengan 110.821 laki-laki dan 107.186 perempuan di 540 TPS. Kabupaten Muarojambi memiliki 317.746 pemilih tetap, terdiri dari 162.337 laki-laki dan 155.409 perempuan yang tersebar di 796 TPS.
Kabupaten Tanjung Jabung Barat 236.997 pemilih tetap dengan jumlah 121.850 laki-laki dan 115.147 perempuan di 592 TPS. Kabupaten Tanjung Jabung Timur memiliki 176.480 pemilih tetap yang terdiri dari 88.927 laki-laki dan 87.553 perempuan di 507 TPS.
Kemudian di Kabupaten Bungo mencatat 261.738 pemilih tetap, terdiri dari 134.722 laki-laki dan 128.995 perempuan di 627 TPS. Kabupaten Tebo memiliki 263.667 pemilih tetap, dengan 134.672 laki-laki dan 128.995 perempuan di 569 TPS.
Jejak Pilgub Jambi 2020
Catatan pada Pilgub Jambi 2020 lalu, pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jambi nomor urut 3, Al Haris – Abdullah Sani unggul 12.118 ribu suara dari pesaing utamanya pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jambi nomor urut 1, Cek Endra – Ratus Munawaroh pada Pilkada Gubernur Jambi 2020.
Paslon Al Haris – Abdullah Sani meraih 597.518 atau (38 persen) suara. Sedangkan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jambi nomor urut 1, Cek Endra – Ratus Munawaroh meraih 585.400 (37,3 persen) suara. Kemudian pasangan gubernur dan wakil gubernur Jambi nomor urut 2 (patahana), Fachrori Umar –Syafril Nursal meraih 385.312 (24,6 persen) suara.
Dari data Sirekap KPU, Al Haris – Abdullah Sani hanya unggul di Kabupaten Merangin 116.242 suara, di Kota Jambi dengan 125.252 suara, di Kabupaten Muarojambi 63.386 suara.
Sedangkan Cek Endra – Ratus Munawaroh unggul di Kabupaten Sarolangun 82.902 suara, di Kabupaten Batanghari 63.110 suara, di Kabupaten Tanjung Jabung Barat 69.117 suara, di Kabupaten Tanjung Jabung Timur 53.748 suara, di Kabupaten Tebo 54.519 suara.
Kemudian pasangan Fachrori Umar –Syafril Nursal unggul dalam perolehan suara di Kabupaten Bungo 78.977 suara, di Kabupaten Kerinci 50.994 suara dan di Kota Sungaipenuh 31.153 suara.
Al Haris – Abdullah Sani yang diusung koalisi PKS, PAN, dan PKB unggul perolehan suara di tiga daerah, yakni Kota Jambi, Kabupaten Merangin, dan Muarojambi. Kemudian Cek Endra –Ratu Munawaroh unggul perolehan suara di lima daerah, yakni Kabupaten Sarolangun, Tebo, Batanghari, Tanjungjabung Barat, dan Tanjungjabung Timur. Sedangkan Fachrori Umar – Syafril Nursal unggul di tiga daerah, yakni Kota Sungaipenuh, Kabupaten Kerinci, dan Bungo.
Sebelumnya dari hasil hitung cepat lembaga survey Charta Politika paslon Cek Endra – Ratus Munawaroh unggul dengan 37,71 persen suara, paslon Al Haris – Abdullah Sani raih 36,97 persen suara. Sedangkan hitung cepat Lingkar Survei Indonesia (LSI) Al Haris – Abdullah Sani unggul dengan raihan 38 persen suara dan paslon Cek Endra – Ratus Munawaroh raih 37 persen.
Bahkan tiga hari sebelum pencoblosan Rabu 9 Desember 2020, dua lembaga survey yakni Indobarometer dan Puspoll Indonesia Research and Consulting tidak ada mengunggulkan paslon Al Haris-Sani.
Indobarometer merilis pada Minggu (6/12/2020) Fachrori Umar unggul sebesar 40,3%, Cek Endra 30,8%, Al Haris 23,1%. Sementara rilis Puspoll Indonesia Research and Consulting menyebutkan Pasangan Calon Gubernur-Wakil Gubernur Jambi Nomor Urut 1 Cek Endra-Ratu Munawaroh (CE-RAH) unggul hingga 42,2 persen, urutan kedua pasangan Fachrori Umar-Syafril Nursal dan pencorot paslon Al Haris-Abdullah Sani.
Kekuatan Etnis
Penduduk Provinsi Jambi terdiri dari raga etnis. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi, dinamika etnis di provinsi ini mencerminkan mobilitas sosial dan ekonomi yang dinamis.
Suku Melayu Jambi tetap menjadi kelompok etnis terbesar di provinsi ini. Pada tahun 2024, jumlah penduduk Melayu Jambi mencapai 1,5 juta jiwa atau sekitar 42% dari total populasi.
Meskipun jumlahnya meningkat dibandingkan dengan 1,3 juta jiwa pada tahun 2014, persentasenya mengalami penurunan dari 45% karena pertumbuhan kelompok etnis lainnya yang lebih cepat (BPS Jambi) (BPS Jambi).
Pertumbuhan Populasi Suku Jawa
Suku Jawa merupakan kelompok etnis terbesar kedua di Jambi. Program transmigrasi yang dilaksanakan pada masa lalu telah meningkatkan jumlah penduduk suku Jawa di provinsi ini. Pada tahun 2024, jumlah mereka mencapai 1,2 juta jiwa atau 34% dari total populasi, meningkat dari 1 juta jiwa pada tahun 2014. Banyak dari mereka bermukim di daerah-daerah transmigrasi seperti Kabupaten Batanghari dan Tebo (BPS Jambi) (BPS Jambi).
Keberadaan Suku Minangkabau
Suku Minangkabau juga merupakan bagian penting dari keragaman etnis di Jambi. Pada tahun 2024, jumlah penduduk suku Minangkabau mencapai 450.000 jiwa atau sekitar 13% dari total populasi, naik dari 400.000 jiwa pada tahun 2014. Mereka banyak ditemui di daerah perbatasan dengan Sumatera Barat serta di kota-kota besar seperti Jambi City (BPS Jambi).
Suku Batak
Sementara itu, suku Batak, yang banyak bekerja di sektor formal, jumlahnya mencapai 250.000 jiwa atau sekitar 8% dari total populasi pada tahun 2024 (BPS Jambi)..
Suku Kerinci
Suku Kerinci, yang berpusat di Kabupaten Kerinci dan Kota Sungaipenuh, jumlahnya mencapai 300.000 jiwa atau 8% dari total populasi pada tahun 2024, naik dari 250.000 jiwa pada tahun 2014.
Urbanisasi meningkat di kota-kota seperti Jambi City, menyebabkan banyak penduduk pedesaan pindah ke kota untuk mencari pekerjaan. Ini mempengaruhi distribusi etnis di daerah perkotaan dan pedesaan.
Migrasi internal juga terlihat di kalangan etnis Melayu dan Minangkabau, yang pindah ke kota-kota untuk pendidikan dan peluang ekonomi.
Program transmigrasi telah meningkatkan populasi etnis Jawa di Jambi. Kabupaten Batanghari dan Tebo adalah daerah utama penerima transmigran dari Jawa.
Pernikahan antar etnis meningkat, menciptakan integrasi budaya yang lebih besar. Ini terlihat pada peningkatan populasi etnis campuran di berbagai daerah. Pertumbuhan ekonomi di sektor perkebunan dan pertambangan menarik pekerja dari berbagai etnis, termasuk Batak, yang banyak bekerja di sektor formal. (J24-AsenkLeeSaragih)
0 Komentar