Jambi, J24-Aksi brutal geng motor kembali menghantui warga Kota Jambi. Dalam satu malam, empat warung yang beroperasi 24 jam dijarah oleh sekelompok remaja bersenjata tajam. Pelaku tak segan mengancam penjaga warung dengan egrek dan celurit, lalu menggasak uang hingga rokok.
Penjarahan terjadi Rabu dini hari, 8 Oktober 2025, di empat lokasi berbeda, Telanaipura, Bakung Jaya – Paal Merah, Kenali Asam Atas, dan Marene – Paal Merah. Seluruh aksi dilakukan oleh kelompok remaja bermotor, mengenakan jaket gelap, bergerak cepat dan terorganisir.
Salah satu kejadian terparah terjadi di Jalan RE Martadinata, Telanaipura. Enam pelaku datang menggunakan sepeda motor, masuk ke warung, lalu menodongkan senjata tajam ke arah penjaga.
“Teman saya jaga sendiri. Mereka langsung masuk, todongkan celurit dan suruh diam,” ungkap Muhammad, salah satu pegawai warung, Kamis (9/10/2025).
Pelaku menggasak uang hasil penjualan lebih dari Rp5 juta, serta membawa kabur seluruh stok rokok. Total kerugian ditaksir mencapai Rp10 juta. “Kami cuma kerja. Tapi sekarang trauma, takut setiap malam,” tambahnya.
Aksi serupa terjadi hampir bersamaan di tiga lokasi lainnya. Di Bakung Jaya, pelaku membobol lemari pendingin minuman menggunakan egrek meski warung dalam kondisi tutup.
Lalu, di Kenali Asam Atas, CCTV menunjukkan para pelaku merusak pintu warung yang terkunci rapat.
Di Marene – Paal Merah, seorang penjaga yang sedang duduk santai tampak lari ketakutan saat pelaku datang sambil menenteng celurit.
Di semua lokasi, pelaku diduga merupakan kelompok geng motor remaja yang beroperasi secara terkoordinasi. Mereka mengenakan pakaian gelap, sebagian menutup wajah, dan kabur dalam hitungan menit setelah melakukan aksinya.
Kasi Humas Polresta Jambi, Ipda Deddy Haryadi, membenarkan kejadian ini. Menurutnya, saat ini tim Unit Reskrim Polresta Jambi dan jajaran Polsek tengah memburu para pelaku.
“Benar terjadi penjarahan. Satu laporan sudah masuk, lainnya masih dalam proses. Soal apakah pelaku satu kelompok atau tidak, sedang didalami,” jelas Deddy.
Kapolsek Telanaipura, AKP Reza Fahlevy, juga menyatakan pihaknya tengah melakukan penyelidikan intensif. Dugaan keterlibatan geng motor dalam kejadian ini menjadi fokus utama tim di lapangan.
Meski dilanda ketakutan, sebagian besar pemilik warung mengaku tetap membuka usaha karena tuntutan ekonomi. Namun mereka berharap aparat bertindak cepat untuk menekan ancaman geng motor yang semakin meresahkan.
“Kami butuh rasa aman. Kalau sampai geng motor seperti ini dibiarkan, bukan cuma warung, masyarakat bisa jadi korban berikutnya,” kata Heru, pemilik warung di Paal Merah.
Kepolisian mengimbau masyarakat, khususnya pelaku usaha 24 jam, agar meningkatkan kewaspadaan, memasang CCTV aktif, dan segera melapor jika melihat gerak-gerik mencurigakan.(J24-Red)
0Komentar